Langsung ke konten utama

FAJAR




Adalah sebuah keindahan yang agung saat kita menyaksikan sepercik sinar yang secara samar menerangi dunia. Bagiku fajar adalah sebuah keindahan yang harus kukejar. Karena setelah keindahan pemunculan matahari itu, akan hadir sebuah hari yang cerah dan indah. Aku harus mengejar fajar sebelum aku menemukan hari yang cerah dan indah, hari yang penuh gairah kehidupan.


Selama ini aku merasa seperti hidup dalam sebuah kelam malam yang mendung tanpa bintang apalagi rembulan. Tetapi aku yakin fajar yang indah itu akan muncul untukku. memang , aku sendiri ngga pernah tahu kapan hari yang indah dan cerah akan muncul, tapi saat ini aku sedang dalam perjalanan mengejar fajarku.


Iya, aku pernah tenggelam dalam kekelaman malamku. Aku terpuruk dalam kegagalanku, aku terhempas dari cita-cita dan anganku, aku seperti buta tanpa tujuan. Dan aku ngga pernah mampu untuk mempergunakan kompasku sebagai penunjuk jalanku, karena memang aku ngga tahu kemana tujuanku.


Biar itu menjadi masa laluku. Aku akan bangkit dan berusaha sampai pada keindahan fajarku, walau harus dengan merangkak, berdiri dan berjalan tersaruk saruk menyeret tubuh dan jiwa rapuhku yang kembali penuh dengan impian dan harapan.


Aku harus yakin aku mampu menggapai fajar walau dengan sepenggal kemampuan dan setumpuk rintangan.


Fajar, aku akan datang dan menikmati keindahanmu, lalu aku akan tegar berdiri dalam cerahnya hari itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kasmaran

riak menggemuruh cahyamu mendebur degup jantungku irama irama semesta  sutera kama cita nestapa menggelegak asmarandana meliuk mengembang mengepak sayap sayap gelisah menerbagkan letupanletupan angan memeluk safa dan marwah terbenam aku dalam dekapan terdalam rasa rindu yang selalu merajam kemarilah kuning melati benamkan aromamu kedasar hati hangat tersepi ijinkan kutuangi cawanmu dengan anggur anggur surgawi tuak dari sari pohon jati terbang bersamaku tenggelamkan aku dalam rekah bibirmu biarkan kusulam hatimu dengan benangbenang bermadu karena kesumba itu telah menjadi candu

wanitaku

lalu apakah aku terlalu menakutkan bagimu seperti elang yang mengintai menunggu lengah dan siap mencabikcabik keakuanmu mencengkeram leher dan memburaikan rahsiamu? yang kamu tak ingin aku tau wanitaku aku tak akan mampu melakukan itu aku bukan elang bahkan sebelah sayapku masih patah untuk terbang sedangkan engkau lebih perkasa dari samodera lebih licin dan menyengat dari moa dan wanitaku aku tidak ingin mencabikcabik keakuanmu aku tidak ingin mencengkeram lehermu dan tetap akan kubiarkan semua yang tak hendak kau bagi padaku menjadi rahasia abadimu wanitaku aku hanya ingin kita sehangat dahana yang membakar tanpa memberi luka aku hanya ingin kita sesejuk kabut saling memberi kesejukan dalam kemarau yang kalut lalu, masih ingatkah engkau pada senja yang kita tuju? senja yang sempurna dengan bangaubangau yang bercengkerama ketika aku akan menggengam jemarimu saat engkau menyandarkan seluruhmu di pundak dan bahuku di jiwaku saat kita akan bersama melukis ...