masa lalu itu menggigit tak sudah mengunyah ngunyah perasaan mengecup kulit kulit kenangan mengulum batang batang ingatan yang perkasa tegak di rongga kepala masa lalu itu mencubit menggelitik menggerayangi titik titik rawan membelai rambut rambut sanubari lembut seperti cinta sang perawan masa lalu itu menerkam mencabik cabik kesadaran merobek robek keyakinan merencah susunan tulang belakang dan melumpuhkan seluruh persendian lalu dia hanya bisa mengalir mengikuti desir yang berpasir membasuh nafsu yang lusuh tanpa embun di sahara tetesan darah telah berujung melankolia
puisi, kata hati dan cinta