Langsung ke konten utama

simpang

beberapa waktu yang lalu
disimpang cahaya dan kelam
pada garis tipis senja dan malam
aku mengenalmu

mengajakmu bercerita
tentang angin yang membadai
ombak laut dan perahunya
tentang darah dan luka

luka yang nyaris sama
pernah menggores telapak kakimu
langkah langkahmu hampir patah
dan darah memburamkan pelangi yang indah

kita juga bicara tentang langit dan bintang
langit yang terkadang tersaput awan
menutupi cahaya yang seharusnya gemintang
tentang mimpi yang terselubung

lalu sekali lagi disimpang ini aku termangu
haruskah aku melepasmu
atau bisakah kita bersama
memadukan mimpi yang tak satu  

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam

Aku belajar pada malam Tentang waktu yang melambat Tentang hati yang tercekat Tentang purnama Tentang menunggu dan kesabaran Tentang dingin dan penantian *** (Purnama itu selalu, walau jauh disana, walau hanya terlihat sebagian saja) Rangkasbitung, 03022023

Y

mungkin kamu hendak menopang langit dengan kedua lenganmu yang tak pernah gamit atau kamu ingin sampaikan kemenangan atas sengatan sengatan takdir yang tak sepadan mungkin kamu adalah jalan lurus yang tiba tiba bercabang atau ketapel yang sesekali melontar kelengkeng madu kali yang lain batu dan inis bambu tetapi kamu bukan huruf yang sepenuhnya mati kamu sering ada dan terbawa dalam kata kata yang didalamnya kamu tak ada seperti mimpi mimpi indahku tentangnya

meteor purba

rembulan mengendap menyambut pekat awan gelap yang pengap mengamini naluri yang gagap dingin membeku tanpa rindu hanya deru perselisihan batu yang gagu lalu sudut hatiku meremang ketika cahayamu gamang merentang dadaku bergelinjang cahayamu kirana adalah meteor purba menyala dalam hampa membakar semesta rasa