Langsung ke konten utama

lelaki dipersimpangan

lelaki itu masih terdiam
berlama lama dalam persimpangan
menghirup asap madat pada setangkai mawar
yang selalu membuatnya nanar

tubuhnya bergeletar
menggeliat dalam pelukan bayang bayang samar
panca indranya lumpuh
dan ketajaman nalurinya tak lebih dari separuh

lelaki itu masih tetap terdiam
ketika setitik cahaya terbit dikejauhan
sedikit menghangatkan nalurinya yang beku
terlalu lama bercengkerama dengan candu

matanya masih merah
mungkin amarah mungkin juga resah
tak mampu membaca arah
kiri atau kanan menuju mimpinya yang indah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Y

mungkin kamu hendak menopang langit dengan kedua lenganmu yang tak pernah gamit atau kamu ingin sampaikan kemenangan atas sengatan sengatan takdir yang tak sepadan mungkin kamu adalah jalan lurus yang tiba tiba bercabang atau ketapel yang sesekali melontar kelengkeng madu kali yang lain batu dan inis bambu tetapi kamu bukan huruf yang sepenuhnya mati kamu sering ada dan terbawa dalam kata kata yang didalamnya kamu tak ada seperti mimpi mimpi indahku tentangnya

bermuda

rasaku selalu seperti air terus mengalir dan kamu sering menjadi angin ada saatnya mati dan dingin tetapi rindu adalah ombak mendebur pantai dan karang menyisir pasir, hatimu dan jantungku berdesir