Langsung ke konten utama

wanita di senja gerimis

wanita itu membuka daun jendela
hatinya berkarat
darah tersumbat dan
air mata telah lama asat

wanita itu menancapkan matanya
pada asap yang mengepul dari pembakaran
tumpukan sampah masa lalunya
berharap angin menerbangkan bau yang menusuk hidungnya

lalu dia menyibak rambutnya
menengadahkan jari jemari pada gerimis
mengusap dada dan wajahnya
meminta kesejukan memeluk gelinjangnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam

Aku belajar pada malam Tentang waktu yang melambat Tentang hati yang tercekat Tentang purnama Tentang menunggu dan kesabaran Tentang dingin dan penantian *** (Purnama itu selalu, walau jauh disana, walau hanya terlihat sebagian saja) Rangkasbitung, 03022023

Y

mungkin kamu hendak menopang langit dengan kedua lenganmu yang tak pernah gamit atau kamu ingin sampaikan kemenangan atas sengatan sengatan takdir yang tak sepadan mungkin kamu adalah jalan lurus yang tiba tiba bercabang atau ketapel yang sesekali melontar kelengkeng madu kali yang lain batu dan inis bambu tetapi kamu bukan huruf yang sepenuhnya mati kamu sering ada dan terbawa dalam kata kata yang didalamnya kamu tak ada seperti mimpi mimpi indahku tentangnya

fantaisie

aku memiliki sebuah bayangan  imajinasi yang meruntuhkan nalar dan menghadirkanmu dalam tiduran aku terlelap kemudian ketika aku terjaga bayangan itu telah merayu kesadaran meyakinkan ini bukan hanya sebuah bayangan aku merasakanmu tidak sebagai sesosok bayang aku menikmati keberadaanmu keberadaan yang kau titipkan pada angin keberadaan yang kau sertakan bersama cahaya menjadi pemantik api bahkan aku merasakan keberadaanmu dalam gerimis menjelma embun di ujung ujung rambutku yang tipis lebih sejuk dari awan halimun yang meniris aku mengerti waktu tak mau menunggu tak sempat mengantarmu padaku belasan tahun lalu tetapi, aku telah katakan pada waktu jika dia mampu mengantarku padamu mungkin belasan tahun kedepan atau puluhan tahun kedepan aku tidak hanya akan memiliki bayangan setiap detak nadimu setiap helai rambutmu setiap desah nafasmu setiap derak tulangmu setiap pori pori kulitmu setiap derai tawamu setiap rintihanmu setiap tatapanmu adalah k...