Langsung ke konten utama

wanitaku

lalu apakah aku terlalu menakutkan bagimu
seperti elang yang mengintai
menunggu lengah dan siap mencabikcabik keakuanmu
mencengkeram leher dan memburaikan rahsiamu?
yang kamu tak ingin aku tau

wanitaku
aku tak akan mampu melakukan itu
aku bukan elang
bahkan sebelah sayapku masih patah untuk terbang
sedangkan engkau lebih perkasa dari samodera
lebih licin dan menyengat dari moa

dan wanitaku
aku tidak ingin mencabikcabik keakuanmu
aku tidak ingin mencengkeram lehermu
dan tetap akan kubiarkan semua yang tak hendak kau bagi padaku
menjadi rahasia abadimu

wanitaku
aku hanya ingin kita sehangat dahana
yang membakar tanpa memberi luka
aku hanya ingin kita sesejuk kabut
saling memberi kesejukan dalam kemarau yang kalut

lalu, masih ingatkah engkau pada senja yang kita tuju?
senja yang sempurna dengan bangaubangau yang bercengkerama
ketika aku akan menggengam jemarimu saat engkau menyandarkan
seluruhmu di pundak dan bahuku
di jiwaku
saat kita akan bersama melukis senja
senja kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kasmaran

riak menggemuruh cahyamu mendebur degup jantungku irama irama semesta  sutera kama cita nestapa menggelegak asmarandana meliuk mengembang mengepak sayap sayap gelisah menerbagkan letupanletupan angan memeluk safa dan marwah terbenam aku dalam dekapan terdalam rasa rindu yang selalu merajam kemarilah kuning melati benamkan aromamu kedasar hati hangat tersepi ijinkan kutuangi cawanmu dengan anggur anggur surgawi tuak dari sari pohon jati terbang bersamaku tenggelamkan aku dalam rekah bibirmu biarkan kusulam hatimu dengan benangbenang bermadu karena kesumba itu telah menjadi candu