Langsung ke konten utama

sebalah sayapku (masih?) patah


telah kupatahkan sebelah sayap yang
malaikat sempat titipkan padaku
sayap yang seharusnya menerbangkan duniaku
mungkin waktu itu tanpa dirimu
sayap sayap penuh warna yang tak mampu kujaga
dengan bersihnya cinta

kulumuri warna warna pelangi masa muda
dengan tuak buah buah surga
yang seharusnya belum untuk kunikmati?
meninggalkan noktah buram semanis nila

lalu..
engkau tiba kirana
mengguyur sisa sisa sayapku dengan warna kesumba
melukis imaji

dengan sebelah sayap kucoba terbang lagi
membawa hatimu
walau aksaraaksara cintamu lebih rumit dari baitbait puisi
selalu tak mampu kumaknai
lebih misteri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam

Aku belajar pada malam Tentang waktu yang melambat Tentang hati yang tercekat Tentang purnama Tentang menunggu dan kesabaran Tentang dingin dan penantian *** (Purnama itu selalu, walau jauh disana, walau hanya terlihat sebagian saja) Rangkasbitung, 03022023

Y

mungkin kamu hendak menopang langit dengan kedua lenganmu yang tak pernah gamit atau kamu ingin sampaikan kemenangan atas sengatan sengatan takdir yang tak sepadan mungkin kamu adalah jalan lurus yang tiba tiba bercabang atau ketapel yang sesekali melontar kelengkeng madu kali yang lain batu dan inis bambu tetapi kamu bukan huruf yang sepenuhnya mati kamu sering ada dan terbawa dalam kata kata yang didalamnya kamu tak ada seperti mimpi mimpi indahku tentangnya