Langsung ke konten utama

sebalah sayapku (masih?) patah


telah kupatahkan sebelah sayap yang
malaikat sempat titipkan padaku
sayap yang seharusnya menerbangkan duniaku
mungkin waktu itu tanpa dirimu
sayap sayap penuh warna yang tak mampu kujaga
dengan bersihnya cinta

kulumuri warna warna pelangi masa muda
dengan tuak buah buah surga
yang seharusnya belum untuk kunikmati?
meninggalkan noktah buram semanis nila

lalu..
engkau tiba kirana
mengguyur sisa sisa sayapku dengan warna kesumba
melukis imaji

dengan sebelah sayap kucoba terbang lagi
membawa hatimu
walau aksaraaksara cintamu lebih rumit dari baitbait puisi
selalu tak mampu kumaknai
lebih misteri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kasmaran

riak menggemuruh cahyamu mendebur degup jantungku irama irama semesta  sutera kama cita nestapa menggelegak asmarandana meliuk mengembang mengepak sayap sayap gelisah menerbagkan letupanletupan angan memeluk safa dan marwah terbenam aku dalam dekapan terdalam rasa rindu yang selalu merajam kemarilah kuning melati benamkan aromamu kedasar hati hangat tersepi ijinkan kutuangi cawanmu dengan anggur anggur surgawi tuak dari sari pohon jati terbang bersamaku tenggelamkan aku dalam rekah bibirmu biarkan kusulam hatimu dengan benangbenang bermadu karena kesumba itu telah menjadi candu

wanitaku

lalu apakah aku terlalu menakutkan bagimu seperti elang yang mengintai menunggu lengah dan siap mencabikcabik keakuanmu mencengkeram leher dan memburaikan rahsiamu? yang kamu tak ingin aku tau wanitaku aku tak akan mampu melakukan itu aku bukan elang bahkan sebelah sayapku masih patah untuk terbang sedangkan engkau lebih perkasa dari samodera lebih licin dan menyengat dari moa dan wanitaku aku tidak ingin mencabikcabik keakuanmu aku tidak ingin mencengkeram lehermu dan tetap akan kubiarkan semua yang tak hendak kau bagi padaku menjadi rahasia abadimu wanitaku aku hanya ingin kita sehangat dahana yang membakar tanpa memberi luka aku hanya ingin kita sesejuk kabut saling memberi kesejukan dalam kemarau yang kalut lalu, masih ingatkah engkau pada senja yang kita tuju? senja yang sempurna dengan bangaubangau yang bercengkerama ketika aku akan menggengam jemarimu saat engkau menyandarkan seluruhmu di pundak dan bahuku di jiwaku saat kita akan bersama melukis ...