Langsung ke konten utama

terjaga

bangunlah jiwa
rentangkan sayapmu sambut mentari
menarilah hati
menari dengan tarian yang tak mengebiri
menari dalam iringan irama semesta
lepaslah belenggu yang menelikung nurani
semestinya hidup kujalani dengan gelinjang bahagia
bukan rasa yang merana

bila cinta bukan berarti memiliki tak berarti harus menyakiti
rasamu juga egoku, hatiku juga keakuanmu

hatimu seputih salju
salju yang seharusnya kujaga
untuk abadinya kristal kristal sakura
tak semestinya kubiarkan menguap dan menjadi mendung
di angkasa renjana
mendung yang menyesakkan jiwa dan merantai kebebasanmu

aku akan biarkan itu tetap seperti itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam

Aku belajar pada malam Tentang waktu yang melambat Tentang hati yang tercekat Tentang purnama Tentang menunggu dan kesabaran Tentang dingin dan penantian *** (Purnama itu selalu, walau jauh disana, walau hanya terlihat sebagian saja) Rangkasbitung, 03022023

Y

mungkin kamu hendak menopang langit dengan kedua lenganmu yang tak pernah gamit atau kamu ingin sampaikan kemenangan atas sengatan sengatan takdir yang tak sepadan mungkin kamu adalah jalan lurus yang tiba tiba bercabang atau ketapel yang sesekali melontar kelengkeng madu kali yang lain batu dan inis bambu tetapi kamu bukan huruf yang sepenuhnya mati kamu sering ada dan terbawa dalam kata kata yang didalamnya kamu tak ada seperti mimpi mimpi indahku tentangnya

meteor purba

rembulan mengendap menyambut pekat awan gelap yang pengap mengamini naluri yang gagap dingin membeku tanpa rindu hanya deru perselisihan batu yang gagu lalu sudut hatiku meremang ketika cahayamu gamang merentang dadaku bergelinjang cahayamu kirana adalah meteor purba menyala dalam hampa membakar semesta rasa