Langsung ke konten utama

kasmaran

riak menggemuruh cahyamu mendebur degup jantungku
irama irama semesta 
sutera
kama
cita
nestapa
menggelegak asmarandana

meliuk mengembang mengepak sayap sayap gelisah
menerbagkan letupanletupan angan
memeluk safa dan marwah

terbenam aku dalam dekapan terdalam rasa rindu yang selalu merajam

kemarilah kuning melati
benamkan aromamu kedasar hati hangat tersepi
ijinkan kutuangi cawanmu dengan anggur anggur surgawi
tuak dari sari pohon jati

terbang bersamaku tenggelamkan aku dalam rekah bibirmu
biarkan kusulam hatimu dengan benangbenang bermadu
karena kesumba itu telah menjadi candu

Komentar

Rini intama mengatakan…
hai salam kenal, wah puisinya indah-indah setelah saya baca semua puisimu diblogmu ini.

salam kreatif ya
Janggleng mengatakan…
terima kasih banyak atas kunjungannya mbak RiniIntama
terimakasih komentarnya juga

salam

Postingan populer dari blog ini

wanitaku

lalu apakah aku terlalu menakutkan bagimu seperti elang yang mengintai menunggu lengah dan siap mencabikcabik keakuanmu mencengkeram leher dan memburaikan rahsiamu? yang kamu tak ingin aku tau wanitaku aku tak akan mampu melakukan itu aku bukan elang bahkan sebelah sayapku masih patah untuk terbang sedangkan engkau lebih perkasa dari samodera lebih licin dan menyengat dari moa dan wanitaku aku tidak ingin mencabikcabik keakuanmu aku tidak ingin mencengkeram lehermu dan tetap akan kubiarkan semua yang tak hendak kau bagi padaku menjadi rahasia abadimu wanitaku aku hanya ingin kita sehangat dahana yang membakar tanpa memberi luka aku hanya ingin kita sesejuk kabut saling memberi kesejukan dalam kemarau yang kalut lalu, masih ingatkah engkau pada senja yang kita tuju? senja yang sempurna dengan bangaubangau yang bercengkerama ketika aku akan menggengam jemarimu saat engkau menyandarkan seluruhmu di pundak dan bahuku di jiwaku saat kita akan bersama melukis ...