Langsung ke konten utama

gadis dipersimpangan

lelaki setengah baya berjalan sedikit timpang
dalam gerimis menuju rumahnya di ujung sore
menekuri kerikil jalanan kehidupannya yang tajam
belum juga selesai.

sesaat langkahnya surut
terhenti pada ujung kenangan tentang seorang
gadis di persimpangan
pada tetesan lembut kasih sayang diantara belaian
mesra perawatan saat nafas diujung kehidupan
hangatnya api harapan yang dihembuskan oleh
semilir angin cinta dalam sapaan sapaan manja
hingga mengering luka

 wanita terindah yang pernah hadir dihatinya
bukan pada ketakberdayaan memiliki yang menyakitinya
awal persimpangan itu selalu merobek hatinya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Y

mungkin kamu hendak menopang langit dengan kedua lenganmu yang tak pernah gamit atau kamu ingin sampaikan kemenangan atas sengatan sengatan takdir yang tak sepadan mungkin kamu adalah jalan lurus yang tiba tiba bercabang atau ketapel yang sesekali melontar kelengkeng madu kali yang lain batu dan inis bambu tetapi kamu bukan huruf yang sepenuhnya mati kamu sering ada dan terbawa dalam kata kata yang didalamnya kamu tak ada seperti mimpi mimpi indahku tentangnya

bermuda

rasaku selalu seperti air terus mengalir dan kamu sering menjadi angin ada saatnya mati dan dingin tetapi rindu adalah ombak mendebur pantai dan karang menyisir pasir, hatimu dan jantungku berdesir