Langsung ke konten utama

tertinggal

saat cakrawala menjadi jingga daun daun albasia tidur
ayam naik ke sarangnya didahan mangga.
ingat waktu itu kawan duduk duduk di warung kucing lesehan
membagi dua sebatang rokok saat kiriman belum sampai.

ahh cepat sekali langkahmu membuang rintangan mendaki mimpi
mimpi yang belum lahir saat kita curi kaleng susu
tak berisi di warung makan setelah kehujanan dan kita kelaparan
mimpi yang belum terbit diatas gunung hanoman saat kau mencoba
keberanian menikmati hangatnya secangkir pagutan seorang wanita sejati
setelah bibirmu dikulum banci beberapa bulan berselang

detik detik berlari tahun tahun berlompatan mengantarmu menjadi sodagar
aku tetap disini, dalam jeratan semak semak masa lalu menggigil dalam
dekapan balok balok kenangan dingin dan menakutkan
memandangi rembulan yang temaram disebelah menara hitam

lewat debu yang beterbangan kirimi aku seikat senyuman
seikat saja, demi harimu dan hariku
waktu itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Y

mungkin kamu hendak menopang langit dengan kedua lenganmu yang tak pernah gamit atau kamu ingin sampaikan kemenangan atas sengatan sengatan takdir yang tak sepadan mungkin kamu adalah jalan lurus yang tiba tiba bercabang atau ketapel yang sesekali melontar kelengkeng madu kali yang lain batu dan inis bambu tetapi kamu bukan huruf yang sepenuhnya mati kamu sering ada dan terbawa dalam kata kata yang didalamnya kamu tak ada seperti mimpi mimpi indahku tentangnya

bermuda

rasaku selalu seperti air terus mengalir dan kamu sering menjadi angin ada saatnya mati dan dingin tetapi rindu adalah ombak mendebur pantai dan karang menyisir pasir, hatimu dan jantungku berdesir