Langsung ke konten utama

mantra


mencarimu dalam lukisan langit malam
isakmu yang paling lirihpun tak bisa kudengar
bentangan awan dipucuk pucuk daun kering hatimu menutup
menghalangi ketajaman sinar suar ketulusanku

mencoba menangkap riap ujung cahaya
hatimu tergelincir dalam puncak menara temaram
menyatu dengan kanvas langit malam menghitam kelu
tertidur dalam bingkai membatu

lelaplah dulu dalam gejolakmu dewi
biar kuteruskan kembara jiwa menelusuri kumparan waktu
dalam pencarian sebait mantra

bila kutemukan mantra itu dipangkal rindu biarlah
cupid membacanya untuk membangunkanmu
genggam jemari dan rebahlah didadaku
untuk sedikit mengurangi beban dijiwa
tatap mataku yang mengalirkan sungai cinta kehatimu
dan memejamlah sejenak
rasakan sejuk embun mengusir kabut di ubun ubun
yakinkan semua akan baik baik saja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Y

mungkin kamu hendak menopang langit dengan kedua lenganmu yang tak pernah gamit atau kamu ingin sampaikan kemenangan atas sengatan sengatan takdir yang tak sepadan mungkin kamu adalah jalan lurus yang tiba tiba bercabang atau ketapel yang sesekali melontar kelengkeng madu kali yang lain batu dan inis bambu tetapi kamu bukan huruf yang sepenuhnya mati kamu sering ada dan terbawa dalam kata kata yang didalamnya kamu tak ada seperti mimpi mimpi indahku tentangnya

bermuda

rasaku selalu seperti air terus mengalir dan kamu sering menjadi angin ada saatnya mati dan dingin tetapi rindu adalah ombak mendebur pantai dan karang menyisir pasir, hatimu dan jantungku berdesir