mencarimu dalam lukisan langit malam
isakmu yang paling lirihpun tak bisa kudengar
bentangan awan dipucuk pucuk daun kering hatimu menutup
menghalangi ketajaman sinar suar ketulusanku
mencoba menangkap riap ujung cahaya
hatimu tergelincir dalam puncak menara temaram
menyatu dengan kanvas langit malam menghitam kelu
tertidur dalam bingkai membatu
lelaplah dulu dalam gejolakmu dewi
biar kuteruskan kembara jiwa menelusuri kumparan waktu
dalam pencarian sebait mantra
bila kutemukan mantra itu dipangkal rindu biarlah
cupid membacanya untuk membangunkanmu
genggam jemari dan rebahlah didadaku
untuk sedikit mengurangi beban dijiwa
tatap mataku yang mengalirkan sungai cinta kehatimu
dan memejamlah sejenak
rasakan sejuk embun mengusir kabut di ubun ubun
yakinkan semua akan baik baik saja
Komentar