Langsung ke konten utama

segenggam rindu

segenggam rindu
menghasut aku semakin memujamu
menabur siksa didada
menusuk sampai ujung kepala

bungaku
wangimu belum begitu terasa
aromamu tidak begitu nyata
tetapi
aku gila terpesona

entah
jika kelopakmu telah merekah
menebar seribu gairah

biarkanlah
kini aku manyanjungmu
menikmati adamu
selagi kuncupmu menggetarkan jantungku
 kelak
saat beribu kumbang mencium wangimu
mungkin engkau setuju
biarkan aku mati membeku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam

Aku belajar pada malam Tentang waktu yang melambat Tentang hati yang tercekat Tentang purnama Tentang menunggu dan kesabaran Tentang dingin dan penantian *** (Purnama itu selalu, walau jauh disana, walau hanya terlihat sebagian saja) Rangkasbitung, 03022023

Y

mungkin kamu hendak menopang langit dengan kedua lenganmu yang tak pernah gamit atau kamu ingin sampaikan kemenangan atas sengatan sengatan takdir yang tak sepadan mungkin kamu adalah jalan lurus yang tiba tiba bercabang atau ketapel yang sesekali melontar kelengkeng madu kali yang lain batu dan inis bambu tetapi kamu bukan huruf yang sepenuhnya mati kamu sering ada dan terbawa dalam kata kata yang didalamnya kamu tak ada seperti mimpi mimpi indahku tentangnya